Wednesday, January 4, 2017

Gedung Geo Wehry & Co Tercantik dan Megah di Kawasan Kota Tua Padang


Kota Padang memiliki sederet bangunan tua yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Dengan berkelana di seputaran jalan Batang Arau, Kawasan Kota Tua Padang ini, kita dapat menjumpai satu gedung yang menarik untuk jelajahi dan seakan membawa kita untuk berkelana melewati peradaban Padang tempo dulu.

Bila ke Kota Tua Padang coba saja berjalan melewati Gedung Bank Indonesia lanjut menyeberang melewati kolong jembatan Siti Nurbaya, maka akan menemukan jejak jalur kereta api sekitar jembatan kecil tersebut. 

Dari sana akan terlihat bangunan menjulang tinggi dengan arsitektur Belanda abad ke-20. Ini Gedung Geo Wehry & Co yang dibangun sekitar tahun 1910-1920 tapi ada juga yang menyebutkan selesai dibangun pada 1926. Gedung ini dengan arsitektur tercantik pada zamannya dan masih mempesona hingga kini.

Spoorlijn door Padangse wijk 1920-1925 (sumber: KILTV)

Sekilas memang tidak banyak yang masyarakat melirik kehadiran gedung ini. Lantaran lokasinya yang dekat persimpangan dan menjadi lintas lalu lalang kendaranan dari dan menuju Kampung Tiongkok-nya Padang.

Gedung Geo Wehry & Co pesisinya beralamatkan di jalan Batang Arau No. 58 Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat.

"Handelskade Padang. S.W.K." Suasana jalan Batang Arau tempo dulu (sumber:KILTV)


Gedung ini dirancang oleh arsitek kondang Belanda yaitu Ir. FJL Ghijsels (AIA Bureau). Memang tidak ada literatur yang saya temukan mengenai gedung ini. Namun, ada sedikit penjelasan mengenai gedung ini.

Ternyata gedung ini merupakan sebuah perusahaan terkenal di zamannya dan memiliki beberapa kantor-kantor lainnya untuk bidang keuangan, perdagangan, distribusi dan administrasi perusahaan. Gedungnya yang di Padang merupakan cabang perusahaan yang berpusat di Batavia. 

Cabang perusahaan Geo Wehry and Co di Indonsia (sumber:Koleksi Tempo Doeloe)


















Geo Wehry & Co ini satu di antara lima perusahaan konglomerat Belanda yaitu Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM). Empat perusahaan lainnya adalah NV Borsumij Maatschappij, NV Lindeteves Stokvis, NV Jacobson van den Berg dan NV Rotterdam Internatio, Mereka menguasai jaringan perdagangan, produksi, jasa, industri, serta distribusi di Nederlandsch Indie (Indonesia) dan juga di sejumlah negara pada masa sebelum Perang Dunia II.

Dari informasi tulisan Marshaleh Adaz dalam blognya, Geo Wehry ini adalah seorang bisnis berkebangsaan Jerman yang pada tahun 1900 berimigrasi ke Belanda. Konsentrasi bisnis Geo Wehry waktu itu adalah mengimpor semua jenis rempah-rempah dari Indonesia, terutama dari Sumatra Barat. Sesudah Perang Dunia II, perusahaan Geo Wehry bergabung dengan Borneo Sumatra Maatschappij, dengan kesepakatan impor kelapa dari Kalimantan dan Kopra dari Sumatra. Borsumij Wehry resmi menjadi menjadi pengumpul barang di Amsterdam Stock Echange sampai 1980.

Spoorweg van de Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust aan de Handelskade te Padang 1935 (sumber: KLTIV)

Gedung ini bergaya arsitekur neo klasik (art deco ornamental) dengan luas 24 x 35 meter persegi dan tinggi 24 meter dengan bangunan penunjang lain di samping kiri dan belakang. Berdinding permanen ini memiliki atap yang berbentuk gambrel dengan dua cerobong pada puncak atau sebagai tempat sirkulasi udara.

Pintu masuk terdapat di dua sisi yaitu sisi barat dan timur laut. Pintu masuk di sisi barat terbuat dari baja dan berdaun pintu dua buah, pintu ini sudah tidak digunakan untuk akses masuk. Sementara pintu yang berada di sisi timur laut terbuat dari kayu.

Penampakan Gedung Geo Wehry & Co dan jalan Batang Arau (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)

Lalu lalang kendara di depan Gedung Geo Wehry & Co (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)

Gedung ini telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Kota Padang dengan No.21/BCB-TB/A/01/2007. Kemudian telah mendapat registrasi bangunan cagar budaya nasional dengan nomor RNCB.20100622.02.000565 dan SK penetapan SK Menteri NoPM.54/PW.007/MKP/2010.

Namun, sayangnya gedung ini kurang terawat dan banyak bagian di banguannnya yang mengalami kerusakan. Terutama pasca gempa 30 September 2009 silam. Saat ini digunakan sebagai gudang oleh PT. Panca Niaga masih ke dalam aset milik BUMN PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia.


Lebel Gedung Geo Wehry yang kini menjadi aset PT, Perusahaan Perdagangan Indonesia (2016 | Koleksi Pribadi)
Pintu depan Gedung Geo Wehry & Co (2016 | Koleksi Pribadi)

Dulu di depan gedung ini juga terdapat pedagang kaki lima yang menambah kesan kumuh di bangunan ini. Namun, seiring dengan pembenahan pedestrian di tepian Sungai Batang Arau membuat di depan gedung ini sudah bersih bebas dari banguan lainnya dan terdapat trotorarnya. Coba saja jika gedung ini dipugar dan menjadi cafe, mungkin akan semakin cantik.

Sebelah Gedung Geo Wehry & Co ini terdapat bangunan bersejarah juga yang digunakan sebagai gudang. Tidak ada data mengenai gedung ini, tapi yang jelas bangunan cagar budaya yang pada dinding luarnya terdapat tanda dan tertulis "Aset Milik BUMN PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia" serupa dengan tulisan yang terpasang di dinding Gedung Geo Wehry & Co.

Jejak Gedung Geo Wehry & Co masih lekat, meski peradaban baru perlahan mencoba menggantikan. Termakan usia dan semakin menua. Ini bukti kejayaan Padang sebagai kota metropolitan era kolonial dulu. Namun demikian, Gedung Geo Wehry & Co dan Kota Tua Padang tetap memikat. Bagaimana Padang lama kini? Yuk tengok Kota Tua Padang. Karena menjelajah tak melulu ke alam kan.

Gedung Geo Wehry & Co Masa Kini

Sisi lain Gedung Geo Wehry & Co (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)
Pengendara motor melewati Gedung Geo Wehry & Co (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)
Gedung Geo Wehry & Co (2016 | Koleksi Pribadi)
Gedung Geo Wehry & Co (Januari 2017 | Koleksi Pribadi)

Peta Lokasi Gedung Geo Wehry & Co dari google maps:

————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

18 comments:

  1. sayang ya, dibiarkan tidak terawat begitu saja :(
    padahal kalo dipoles sedikit saja bisa dijadikan museum atau semacamnya, walaupun cuma satu gedung mungkin nantinya bisa jadi landmark kota tua padang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang seperti itu adanya. terkendala regulasi dan gedung ini bukan milik pemerintah kota tapi perusahan BUMN. semoga dapat dijadikan cafe aatau museum :D

      Delete
  2. Instagram able banget gedung nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia mas cumi. Tau aja ah. Hehe
      Ini salah satu spot fotogenik yg menarik di kota tua padang mas. Foto ala2 vintage.

      Dulu tempat ini agak kumuh dgn adanya PKL di depan gedung ini tp kini sudah rapi dan ada trotoarnya jadi lebih cantik meski gedungnya telah menua dan belum dipercantik. Hehe

      Delete
    2. semoga aja terus lestari yaaa, ngak disamperin pkl lagi

      Delete
    3. amin mas. Itu harapan kita smeua jadi bisa bebas berfto2 hehehe

      Delete
  3. Kemaren sempat mau ke Padang. Tapi gak jadi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lain kesempatan pak bisa singgah dan exlore lagi kota padang. hehehe

      Delete
  4. Menarik banget nih. Saya penyuka bangunan tua sarat sejarah seperti ini. Kota Tua di Padang sepertinya asyik dijadikan sebagai kunjungan mendatang. Masa lalu bangunan tua memang masih diacuhkan oleh pemerintah daerah, padahal itu aset wisata penting di masa depan. Lihat foto dari masa lalu ke masa kini, rupanya rel kereta di depannya sudah tertutup aspal, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang asik kota tua untuk pergi hunting dan jalan2. Bukan diacuhkan tapi masalaj regulasi saja sebab byk bngunan yg bukan milik pemko Padang.

      Memang rel keretanya sudah hilang entah tertutup aspal atau sudah diambil relnya tapi jejak2 masih terlihat. Sebab jalur rel ini merupakan titip pertama sejarah perkeretaapian di kota padang.

      Delete
  5. Membaca sejarah seakan kembali ke masa lalu, membayangkan seperti apa suasana jaman dulu..

    Uda Bayu ini duta Kota tua Padang nih kayanya.. weekend kemaren lewat sana sekilas kaya liat uda Bayu lagi foto-foto :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha duta kota tua hahaha bisa jadi hampir ada kesempatan suka main ke sana.

      kenapa tidak singga uda Bara -____-

      Delete
  6. akh cakep bener gedung geo wehry co .... instagram-able

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali gedung ini tidak hanya instagenik tapi juga cantik loh hehehe

      Delete
  7. berharap pemko Padang lebih peduli dengan asset2 berharga kota ini.perjalanan panjang kota ini mulai dari sini tapi tak ada yang peduli.jangankan bangunan2 diseputaran batang arau yg sangat tidak terawat,yg milik pemko saja yaitu balaikota lama saja sangat sedih saya melihatnya.mulai dari depan sampai belakang sangat dibiarkan merana.miris saya melihatnya.pemko tolong perhatikan gedung balaikota lama ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terkait dengan regulasi dan anggaran pak. Mari berdoa saja mana tahu ada investor yg mengelola kota tua padang agar lebih cantik lagi. Saat ini kawasan kota tua padang masuk dalam kawasan wisata terpadu gunuang padang.

      Delete
  8. Blog nyo mantap uda, Baru gabuang :D, | Foto-Fotonyo Instagram Banget da,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih uda atas apresiasinya. Hehehehe
      Baru gabung ke mana Uda?
      Ia salah satu bangunan Instagramable di Kota Tua Padang.

      Delete